Akan
kita bahas saat ini bagaimana cara yang benar saat kita ziarah kubur, baik itu
kuburan wali, orang sholeh bahkan ziarah kubur orang terdekat kita. sebab bisa
jadi bagi kita yang tidak tahu tentang cara ziarah yang benar, malah akan
menjerumuskan kita kepada kesyirikan.
Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wa Sallam bersabda:
"Dahulu aku pernah
melarang kalian berziarah kubur, (kini) berziarahlah, agar ziarah kubur itu
mengingatkanmu berbuat kebajikan." (HR Al-Ahmad, hadits shahih)
Di antara yang perlu
diperhatikan dalam ziarah kubur adalah:
1. Ketika
masuk, sunnah menyampaikan salam kepada mereka yang telah meninggal dunia.
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengajarkan kepada para sahabat agar
ketika masuk kuburan membaca,
"Semoga
keselamatan dicurahkan atasmu wahai para penghuni kubur, dari orang-orang yang
beriman dan orang-orang Islam. Dan kami, jika Allah menghendaki, akan
menyusulmu. Aku memohon kepada Allah agar memberikan keselamatan kepada kami
dan kamu sekalian (dari siksa)." (HR Muslim)
2. Tidak
duduk di atas kuburan, serta tidak menginjaknya Berdasarkan sabda Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam :
"Janganlah
kalian shalat (memohon) kepada kuburan, dan ja-nganlah kalian duduk di
atasnya." (HR. Muslim)
3. Tidak
melakukan thawaf sekeliling kuburan dengan niat untuk ber-taqarrub (ibadah).
Karena thawaf hanyalah dilakukan di sekeliling Ka’bah. Allah berfirman,
"Dan hendaklah mereka melakukan
thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah, Ka’bah)." (AI-Hajj:
29)
4. Tidak
membaca Al-Qur’an di kuburan. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda
"Janganlah menjadikan rumah kalian
sebagai kuburan. Sesungguhnya setan berlari dari rumah yang dibacakan di
dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim)
Hadits
di atas mengisyaratkan bahwa kuburan bukanlah tempat membaca Al-Quran. Berbeda
halnya dengan rumah. Adapun hadits-hadits tentang membaca Al-Quran di kuburan
adalah tidak shahih.
5. Tidak
boleh memohon pertolongan dan bantuan kepada mayit, meskipun dia seorang nabi
atau wali, sebab itu termasuk syirik besar. Allah berfirman,
"Dan janganlah kamu menyembah apa
yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain
Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu
kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim." (Yunus:
l06)
Zhalim dalam ayat di atas berarti
musyrik.
6. Tidak
meletakkan karangan bunga atau menaburkannya di atas kuburan mayit. Karena hal
itu menyerupai perbuatan orang-orang Nasrani, serta membuang-buang harta dengan
tiada guna. Seandainya saja uang yang dibelanjakan untuk membeli karangan bunga
itu disedekahkan kepada orang-orang fakir miskin dengan niat untuk si mayit,
niscaya akan bermanfaat untuknya dan untuk orang-orang fakir miskin yang justru
sangat membutuhkan uluran bantuan tersebut."
Untuk
lebih jelasnya mengenai hukum tabur bunga silahkan buka: hukum tabur bunga (nyekar) menurut syar'i
7. Dilarang
membangun di atas kuburan atau menulis sesuatu dari Al-Quran atau syair di
atasnya. Sebab hal itu dilarang,
"Beliau Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam melarang mengapur kuburan dan membangun di atas-nya."
Cukup meletakkan sebuah batu setinggi
satu jengkal, untuk menandai kuburan. Dan itu sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam ketika meletakkan sebuah batu di atas
kubur Utsman bin Mazh’un, lantas beliau bersabda,
"Aku memberikan tanda di atas kubur
saudaraku." (HR. Abu Daud, dengan sanad hasan).
Demikianlah cara-cara berziarah yang
diajarkan Rasulullah SAW kepada kita, selain dari pada itu maka tentu bukan
dari ajaran yang dibawa oleh baginda Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar